SMK Terpadu Wisma - Wisnu

Jl. Jaiman, Dsn. Jurug, Ds. Jerukgulung, Kec. Balerejo, Kab. Madiun

SMK BISA ....!!!

PWNU Jatim Resmi Miliki Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah Baru

Senin, 30 Juli 2018 ~ Oleh Ahmad Qosim ~ Dilihat 1634 Kali

 

Kediri - Konferensi Wilayah (Konferwil) NU Jatim di Ponpes Lirboyo Kediri memutuskan Rais Syuriyah (Dewan Penasehat) dan Ketua Tanfidziyah (Dewan Pelaksana) periode 2018-2024.

Proses pemilihan Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah NU Jatim berlangsung terbuka dan cepat. Digelar di Aula Muktamar Ponpes Lirboyo Kota Kediri, KH Marzuqi Mustamar sebagai Ketua Tanfidziyah dan KH Anwar Mansur sebagai Rais Syuriah.

Proses pemilihan berlangsung tanpa ada interupsi Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA). Mereka adalah 7 kiai yang telah diputuskan pada rapat internal di Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jatim.

7 Kiai ini memiliki kriteria beraqidah ahlussunnah wal Jamaah al Nahdliyah, wara', zuhud, bersikap adil, berilmu (alim), integritas moral, tawadlu', berpengaruh dan mampu memimpin.

7 AHWA ini yang langsung memilih KH Anwar Mansur Pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri sebagai Rais Syuriyah. Pemilihan ini berdasarkan keilmuan dan nasab dari kiai yang ditunjuk, nama KH Anwar Mansur terpilih.

Setelah itu, 45 delegasi dari masing-masing Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se Jawa Timur memasukkan nama untuk menjadi bursa Ketua Tanfidziah PWNU Jatim. Tiga nama langsung muncul, yakni KH Abdul Hakim mendapatkan 11 suara, KH Marzuqi Mustamar 30 suara, dan KH Abdul Nasir 4 suara.


KH Marzuqi Mustamar yang mendapat suara terbanyak diajukan ke KH Anwar Mansur, Pengasuh Ponpes Lirboyo ini langsung menerima Kiai Marzuqi sebagai Ketua Tanfidziah sesuai dengan hasil pilihan para delegasi PCNU.


Kiai Marzuqi akan berhikmad pada NU dan Ulama. Dia juga bersedia tidak akan berkecimpung dalam politik praktis.

"Saya tidak akan terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam politik praktis dalam artian baik sebagai calon politik maupun sebagai tim pemenangan," jelas Kiai Marzuqi, Minggu (29/7/2018) malam. 

Ke depan, jelas dia, PWNU Jatim akan mengawal putra putri NU yang masih menjalani sekolah SD hingga masuk dunia perkuliahan. Hal ini dilakukan agar, penerus NU tersebut tidak mudah terpapar radikalisme.

 

"Kami ingin menginventarisir potensi anak NU di sekolah dan akan kita kawal sampai dia lulus kuliah. Kalau tidak kita kawal potensi keilmuan mereka yang sangat baik ini diambil oleh kelompok-kelompok radikalisme, kami tidak ingin mereka pulang dari kampus justru mengkafir-kafirkan orangtuanya," imbuhnya.

 

Sementara Ketua Panitia Muhammad Koderi mengaku, sudah melaksanakan konferwil sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) NU. Proses yang digelar cepat ini karena semua enerima pilihan jemaah yang dgelar terbuka.

 

"Memang kelihatannya sangat cepat, tapi rule semuanya tidak ada yang kita tinggalkan," ujarnya.
(fat/fat)

 

KOMENTARI TULISAN INI

  1. TULISAN TERKAIT